Simulasi Pengamanan Aset dan Karyawan PLTA Mendalan, Siman Selorejo Dalam Menghadapi Ancaman Erupsi Kelud
Pagi itu tanggal 2 Mei 2019, nampak petugas pemadam kebakaran sibuk mengmbil peralatan pemadam api karena telah terjadi kebakaran di area komplek PLTA Mendalan. Sementara sebagian karyawan yang lain sibuk mengevakuasi aset-aset berharga perusahan seperti dokumen dll. Terlihat juga beberapa karyawan menolong rekan kerjanya yang mengalami kecelakaan karena kepanikan. Raung sirine, teriakan anak-anak TK yang memang berada dikomplek PLTA semakin menambah mencekam situasi, sementara mereka semua harus selamat dan menyelamatkan dalam waktu yang sangat terbatas.
Mereka harus tetap fokus pada bagian masing-masing mengikuti SOP masa darurat yang telah ditetapkan perusahaan dan disepakati bersama. Nampak mobil-mobil keluar masuk mengevakuasi karyawan ketempat penampungan sementara. Sampai pada akhirnya api berhasil dipadamkan target aset yang harus diselamatkan berhasil dievakuasi, termasuk siswa TK dan seluruh karyawan. 8 menit 10 detik waktu yang mereka gunakan dari 10 menit (golden time) waktu emas yang ditetapkan. Senyum puas nampak memancar dari semua karyawan karena mereka berhasil menyelesaikan sebelum waktu habis.
Itulah sedikit gambaran situasi simulasi pengamanan aset dalam memghadapi bencana yang diadakan oleh UP Brantas untuk melatih skill karyawan dalam menghadapi situasi darurat bencana secara mandiri. Kegiatan itu sendiri diikuti 3 Perusahaan Pembangkit Listrik dibawah UP Brantas yakni PLTA Selorejo, PLTA Mendaaln dan PLTA Siman di Desa Pondokagung Malang.
Dalam jumpa pers yang digelar diakhir sesi, Manager UP Brantas, bapak Yaris mengatakan, "bahwa kegiatan seperti ini mutlak hasus selalu dilakukan, untuk melatih skill karyawan mengingat PLTA UP Brantas adalah salah satu pemasok kebutuhan energi listtik se Jawa Bali. Beliau juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Komunitas Jangkar Kelud yang telah mendampingi diskusi selama 5 hari dan terlibat aktif dalam proses dan kegiatan ini.
Sementara itu BPBD Kab Malang melalui sekretarisnya bapak Bagyo, menyatakan sependapat dengan manager UP Brantas, beliau juga menambah,"Jangan khawatir bapak manger saya tau persis siapa kawan-kawan Jangkar Kelud bahkan saya juga belajar banyak bersama mereka, soal komitmen dalam urusan Pengurangan Resiko Bencana tak perlu diragukan".. Seolah menjawab sambutan pak manager..
Selanjutnya Jangkat Kelud yang juga ditunjuk sebagai evaluator dalam kegiatan ini, melalui ketuanya Catur Sudarmanto menyampaikan hasil evaluasinya, bahwa kegiatan berjalan sukses dari sisi capaian waktu dan proses belajar, bahkan hal-hal yang terjadi, masalah yang muncul diluar skenario bisa diselesaikan. Beliau juga menyatakan komitmen Jangkar Kelud untuk terus bersinergi dengan siapapun dalam urusan Pengurangan Resiko Bencana, tegasnya.
Turut hadir dan berpatisipasi dalam kegiatan simulasi tersebut, Koramil Kasembon, PolSek Kasembon, Camat Kasembon. Dinas kesehatan Puskesmas Kec Kasembon.
Salam Tangguh...
Smoga dengan dilibatkannya Komunitas Jangkar Kelud dalam giat tersebut mulau dari perencanaan sampai evaluasi, bisa mewarnai giat-giat PRB di smasa-masa mendatang.
BalasHapusAamiin...
HapusJangkar Kelud smakin migunani,,
BalasHapus