MODUL CBDRM untuk Masyarakat, Oleh Tim Jangkar Kelud
MATERI I
Topik : PEMBUKAAN
Waktu : menit
- Sebelum
materi inti dimulai acara dimulai dengan pembukaan oleh pejabat/tokoh
masyarakat
Tujuan :
- Menciptakan
suasana belajar yang mnyenangkan
- Menciptakan
kedekatan antara fasilitator dengan masyarakat
- Membangun
komitmen bersama untuk membuat dan menyepakati pelaksanaan pelatihan sesuai
dengan alur
- Mengkomunikasikan
tujuan dan hasil yang diharapkan pada pelatihan
- Membangun
komitmen bersama untuk melaksanakan proses pelatihan sesuai kesepakatan yang sudah
dibangun
Indikator :
-
Peserta mengikuti semua
proses pelatihan dengan baik
-
Peserta dan fasilitator
saling mengenal
-
Peserta memahami tujuan dan
hasil yang ingin dicapai dari pelaksana pelatihan
-
Peserta mengikuti proses
kegiatan sesuai dengan kesepakatan
-
Dihasilkankesepakatn tentang
waktu , atuaran amain dan pembagian tugas
Urutan langkah
MATERI II
Topik :
Perkenalan
Waktu
: Menit
Metode : Penjelasan dan curah pendapat
Alat bantu : Metaplan, plano, spidol, isolasi, pengeras
suara dan slide
Pengaturan : Duduk dengan tatanan kursi setengah
lingkaran,
Hasil :
- Kesepakatan
waktu pelatihan
- Daftar/tabel
pembagian kelompok
Urutan langkah :
1. Fasilitator mengajak peserta untuk merubah posisi
tempat duduk dengan posisi setengah lingkaran tanpa menggunakan meja, dengan
tujuan untuk mempermudah interaksi antara peserta dan fasilitator.
2. Perkenalan
( menit)
Fasilitator
dan tim pendukung memperkenalkan diri, dengan menyebutkan nama dan perananya
masing-masing, berikutnya tuliskan nama dan peranya diatas kertas metaplan lalu
tempelkan didinding ruang pelatihan yang mudah dilihat peserta
3. Penjelasan
alur pelatihan dan kontrak waktu ( menit)
a. Fasiltator
menjelaskan tujuan umum pelatihan dengan menggunakan tabel capaian pelatihan
sebagai referensi,
b. Fasilitator
menuliskan secara ringkas dan menjelaskan topik pelatihan, tujuan setiap topik
dan waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing topik,
c. Fasilitator
mengajak peserta untuk membandingkan antara harapan peserta dengan capaian umum dan capaian setiap topik pelatihan. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui adakah perbedaan antara harapan peserta dengan
capaian pelatihan
4. Harapan
dan kekhawatiran ( menit)
Fasilitator
menanyakan hasil pelatihan yang diharapkan
peserta, tuliskan harapan peserta pada kertas plano kemudian tempel didinding
ruang pelatihan, jika waktunya mencukupi tanyakan juga kekawatiran peserta
selama mengikuti pelatihan
5. Pembagian
tugas ( menit )
a. Fasilitator
menjelaskan bahwa demi kelancaran pelatihan diperlukan kelompok-kelompok yang
bertugas untuk menjaga waktu, mengulas hasil pelatihan dan memberi semangat
- Penjaga
waktu :
Bertugas memastikan
kesepakatn waktu bisa berjalan sebagaimana
yang telah disepakati
- Pengulas
Hasil Pelatihan :
Bertugas
membuat dan menyampaikan ulasan ringkasan hasil pelatihan
- Penyemangat
:
bertugas memberi semangat
dengan cara memberi permainan, teka teki lelucon atau hal-hal yang dapat
menjadi penyegar suasana bagi semua peserta pelatihan
b. Fasilitator
meminta peserta untuk membentuk
kelompok dengan cara meminta peserta untuk berhitung mulai satu sampai dengan
tiga secara
berurutan sehingga terbentuklah kelompok-kelompok kecil yang akan melakukan
tugas pengaturan kelas selama pelatihan
c. Fasilitator menegaskan bahwa peserta yang
menyebut angka satu adalah kelompok satu,
angka
dua kelompok dua dan seterusnya
d. Fasilitator
mempersilahkan peserta berkumpul dengan kelompoknya untuk memdiskusikan tugas
kelompok yang dipilih pada hari pertama pelatihan
e. Fasilitator
membuat tabel pembagian tugas kelompok dan meminta kelompok untuk memilih tugas
pada hari berikutnya
Contoh tabel pembagian tugas
kelompok dalam pelatihan selam 3 hari
|
Kelompok
|
Hari pertama
|
Hari kedua
|
Hari ketiga
|
|
Kelompok
I
|
Penjaga
Waktu
|
Pengulas
hasil
|
Penyemangat
|
|
Kelompok
II
|
Pengulas
Hasil
|
Penyemangat
|
Penjaga
Waktu
|
|
Kelompok
III
|
Penyemangat
|
Penjaga
Waktu
|
Pengulas
Hasil
|
6. Kesimpulan
dan penegasan ( menit )
Fasilitator
menutup topik pembukaan dengan mengucapkan terima kasih bahwa pelatihan ini adalah telah menjadi milik bersama dengan
aturan main yang telah disepakati bersama dan pembagian tugas kelompok yang
telah disepakatikati bersama pula.
MATERI III
Topik : BENCANA
Tujuan :
- Peserta
memiliki pemahaman tentang bencana dengan tepat
- Peserta
mamahami tahapan kegiatan penanggulangan bencana
-
Indikator :
- Peserta
dapat menyebutkan dan menjelaskan dalam bahasa mereka tentang:
a. Perbedaan
antara bencana dan ancaman
b. Kegiatan
kegiatan penangulangan bencana yang telah dan mungkin dapat dilakukan
- Peserta
memahami dan mampu menjelaskan tahapan kegiatan penanggulangan Bencana
Waktu : menit
Metode : Penjelasan dan curah pendapat (
penggalian)
Alat bantu : Metaplan, plano,spidol, isolasi, pengeras
suara dan slide
Pengaturan : Duduk dengan tatanan kursi setengah
lingkaran,
Hasil : Catatan
curah pendapat
Urutan langkah
1.
Pembukaan : ( menit)
- Fasilitator
menyampaikan kata pengantar tentang tujuan topik pelatihan, jangan lupa bahwa
peserta juga memiliki pengetahuan yang beragam tentang bencana letusan gunung api
2.
Berbagi
pengalaman dan pengetahuan (
menit)
a. Fasiltator
menggali pengalaman dan pengetahuan peserta dengan menanyakan pengalaman dan
pengetahuan peserta tentang bencana letusan gunung api,
Catatan :
- Berikan
pertanyaan secara terbuka, misalnnya : apa saja yang terjadi pada saat
gunung meletus
- Usahakan
jangan terlalu cepat dalam menyapaikan pertanyaan
- Perjelas
penyapaian dan ulangi pertanyaan 3 sampai 5 kali
b. Fasilitator
meminta peserta menuliskan jawabannya pada kertas metaplan atau dengan cara
lain misalnya : Fasiltator menanyakan bergantian kemudian fasilitator yang
menuliskan kata kuncinya
c. Fasilitator
meminta peserta menempelkan
jawaban masing-masing didinding ruang pelatihan
d. Fasilitator
mengajak peserta mengamati jawaban-jawaban yang telah ditempelkan dan sambil
meminta peserta menambah atau melengkapi jawaban yang dirasakan yang perlu
ditambahkan atau dilengkapi
e. Bila
ada jawaban yang tidak jelas maksudnya mintalah peserta untuk menjelaskan
maksud dari jawaban tersebut
f. Falitator
membahas keragaman jawaban yang ada, sampaikan bahwa beragam itu membuktikan
kekayaan pengalaman dan pengetahuan peserta
3.
Materi
hubungan sebab akibat (
menit)
a. Fasiltator
menulis pada kertas metaplan 3 kategori yaitu:
1.
Kejadian
penyebab
2.
Tindakan
yang dilakukan
3.
Keadaan
akibat
Kemudian ditempelkan dibagian
atas jawaban-jawaban peserta secara mendatar berurutan
Kiri : Penyebab kejadian
Tengah : Tindakan yang dilakukan
Kanan : Keadaan akibat
b. Fasilitator
mengajak peserta secara bersama-sama untuk mengubah posisi tempelan jawaban-jawaban yang ada sesuai
dengan kategori-kategori yang tersedia
Catatan :
- Diharapkan fasilitator
memancing peserta untuk berdiskusi tentang kesesuaian jawaban peserta dengan kategori
yang ada
- Jika ada jawaban yang tidak
masuk kedalam kategori jawaban tersebut ditempelkan dibagian lain
c. Setelah
kertas metaplan ditempelkan sesuai kategori yang dimaksud fasilitator
menyimpulkan bahwa pengalaman dan pengetahuan peserta merupakan serangkaian
peristiwa penyebab kejadian, tindakan yang dilakukan dan akiabat yang
ditimbulkan.
4.
Kesimpulan
dan Penegasan (
menit)
a. Fasiltator
meminta peserta secara suka rela untuk menjelaskan pengertian bencana dari
kesimpulan yang diperoleh
b. Fasilitator
mengingatkan pengertian bencana menurut pasal 1 ayat 1 UU No.24 tahun 2007
tentang penanggulangan bencana
Pasal 1 ayat 1 :
Bencana
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengacam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam atau
faktor non alam maupaun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan , kerugian harta benda dan dampak psikologis
c. Fasiltator
menegaskan bahwa suatu peristiwa ancaman seperti letusan gunung api tidak bisa
langsung disebut bencana, letuasan gunung api bisa disebut bencana apabila
telah menyebabkan ganguan.
MATERI IV
Topik : PENANGGULANGAN
BENCANA
Tujuan :
- Peserta
memiliki pemahaman tentang Penanggulangan bencana
- Peserta
mamahami tahapan kegiatan tentang penanggulangan bencana
Indikator :
- Peserta
dapat menyebutkan dan menjelaskan dalam bahasa mereka tentang:
- Kegiatan-kegiatan
penanggulangan bencana yang telah dan mungkin dapat dilakukan
- Kegiatan
kegiatan penangulangan bencana yang telah dan mungkin dapat dilakukan
- Peserta
memahami dan mampu menjelaskan tahapan kegiatan penanggulangan Bencana
Waktu : menit
Metode : Penjelasan dan curah pendapat (
penggalian) dan diskusi
Alat bantu : Metaplan, plano,spidol, isolasi, pengeras
suara dan slide
Pengaturan : Duduk dengan tatanan kursi setengah
lingkaran,
Hasil : Catatan
curah pendapat
Urutan langkah
1.
Pembukaan (
menit)
Fasilitator
menyampaikan kata pengantar tentang tujuan topik pelatihan yang akan dibahas
serta menggali pengalaman dan pengetahuan peserta tentang penanggulangan
bencana
2.
Penanggulangan bencana (
menit)
a. Fasiltator
menuliskan pada kertas metaplan
1. Ancaman
bencana
2. Penanggulangan
bencana
3. Bencana
b. Fasilitator
meminta peserta membacakan pengertian ancama bencana pada
pasal 1 ayat 13 UU No.24
tahun 2007
Pasal 1 ayat 13:
“Ancaman
bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana”
c. Fasilitator
menegaskan jawaban-jawaban peserta dalam mencari hubungan sebab akibat sesuai
dengan pengertian pasal 1 ayat 13 UU No.24/2007, lepaskan tulisan kategori
kejadian penyebab dan diganti tulisan “ Ancaman Bencana”
d. Fasilitator
meminta seorang peserta membacakan pasal 1 ayat 5 UUD No.24/2007
Pasal 1 ayat 5
“Penyelenggara
penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan
kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi”
e. Fasilitator
menegaskan bahwa jawaban-jawaban peserta pada kategori “tindakan yang dilakukan
sesuai dengan pengertian penanggulangan bencana pada pasal 1 ayat 5 UU
No.24/2007 maka tuliskan yang ditempelkan “Tindakan
yang dilakukan” dan diganti dengan tulisan “ Penanggulangan Bencana”
f. Faslitator
meminta seorang peserta membacakan pasal 1 ayat 1 UU No.24/2007
1 ayat 1: Bencana
adalah................dst
g. Fasilitator
menegaskan bahwa jawaban-jawaban peserta pada kategori “keadaan Akibat” sesuai
dengan pengertian bencana pada pasal 1
ayat 1 maka tulisan yang ditempelkan” keadaan akibat” diganti dengan tulisan
“bencana”
h. Fasilitator
memberikan motivasi kepada peserta untuk mendiskusikan antara kategori ancaman
bencana, penanggulangan bencana dan bencana
Catatan :
- Gunung meletus,Banjir, tanah lonsor adalah contoh
ancaman dari suatu kejadian alamiah yang sering terjadi tapi belum
tentu peristiwa menjadi bencana.
- Selama ini kebanyakan
masyarakat masih menganggap suatu peristiwa sebagai bencana meskipun tidak ada
keadaan akibat.
- Suatu peristiwa ancaman baru
akan menjadi bencana jika ada keadaan akibat
3.
Tahapan Penanggulangan
Bencana : ( menit)
a. Fasilitator
memberi pertanyaan pada peserta untuk melihat respon peserta tentang
penanggulangan bencana, contoh : apakah yang dapat dilakukan untuk mengurangi
bencana letusan gunung api ?
b. Fasilitator
meminta peserta menuliskan jawabannya pada kertas metaplan atau dengan cara
fasilitator menanyakan pengalaman peserta dan peserta menjawab secara
bergantian, kemudian fasilitator menuliskan kata kuncinya.
c. Fasilitator
meminta peserta menempelkan jawaban masing-masing didinding ruang pelatihan
d. Fasilitator
mengajak peserta mengamati jawaban-jawaban yang telah ditempelkan sambil
meminta peserta manambahan atau melengkapi jawaban yang dirasa perlu
ditambahkan atau dilengkapi
e. Fasilitator
menuliskan 3 kategori pada kertas metaplan :
1. Pra
Bencana
2. Saat
Bencana/Tanggap darurat
3. Pasca
Bencana
Tulisan
tersebut ditempelkan sejajar secara berurutan pada bagian atas dinding ruang
latihan
f. Fasilitator
meminta seorang peserta membacakan pasal 33 UU No. 24/2007
“Penyelenggara penanggulangan
bencana terdiri atas 3 (tiga) tahap meliputi :
a. Pra
bencana
b. Saat
tanggap darurat
c. Pasca
bencana
g. Diskusikan
dan tegaskan bahwa jawaban-jawaban peserta merupakan pengetahuan dan pengalaman
berharga tentang cara-cara mengurangi Risiko bencana, Jawaban tersebut dapat
dikelompok-kelompokan dalam tahapan-tahapan sesuai yang diatur dalam pasal 33
UU No.24/2007
h. Fasilitator
meminta peserta menempelkan jawaban-jawaban pada dinding ruangan pelatihan dan
dengan kategori yang telah ditempelkan fasilitator
i. Fasilitator
kembali melontarkan pertanyaan yang bisa memancing peserta untuk memberi
gagasan baru, serta menambah atau melengkapi jawaban mereka
4.
Kesimpulan dan penegasan
: ( menit)
a. Fasilitator
mengajak peserta memberikan penegasan bahwa penanggulangan bencana itu tidak
semata-mata hanya saat tanggap darurat tapi merupakan penahapan sesuai dengan
amanah UU N0.24/2007 yaitu :
a. Pra bencana
b. Saat tanggap darurat, dan
c. Pasca bencana
b. Fasilitator
memberikan kesimpulan dan penegasan siklus penanggulang bencana.
MATERI V
Topik : Penanggulangan
Bencana Berbasis Masyarakat
Tujuan :
-
Peserta memiliki
pemahaman tentang Penanggulangan bencana berbasis masyarakat
-
Peserta mamahami
tahapan kegiatan tentang
penanggulangan bencana berbasis masyarakat
Indikator :
-
Peserta dapat
menyebutkan dan menjelaskan dalam bahasa mereka tentang:
ü Menyebutkan alasan
penanggulangan yang berbasis masyarakat
ü Mampu
melakukan kegiatan untuk pengurangan resiko bencana yang mana masyarakat yang
menjadi pelaku utamanya
-
Peserta memahami dan mampu
menjelaskan tahapan kegiatan penanggulangan Bencana berbasis masyarakat
Waktu : menit
Metode : Penjelasan dan curah pendapat ( penggalian)
dan diskusi
Alat bantu : Metaplan, plano, spidol, isolasi, pengeras
suara dan slide
Urutan Langkah
1.
Pembukaan : ( menit)
Fasilitator
menyampaikan kata pengantar tentang tujuan topik pelatihan yang akan dibahas
serta menggali pengalaman dan pengetahuan peserta tentang penanggulangan
bencana berbasis masyarakat
2.
Harus
berbasis masyarakat
( menit)
a. Fasiltator
menuliskan pada kertas metaplan
a. Berbasis
b. Masyarakat
b. Fasilitator
meminta peserta untuk memberikan pendapatnya tentang pengertian berbasis
c. Fasilitator
menanyakan kepada peserta tentang pengertian masyarakat
d. Fasilitator
memancing peserta supaya bisa menyampaikan pendapatnya tentang pengertian
berbasis masyarakat dalam arti penanggulangan bencana berbasis masyarakat
e. Fasilitator
menanyakan kepada peserta untuk memberikan pendapat mengapa harus Masyarakat
f. Fasilitator
memberikan kata-kata kunci supaya pendapat peserta lebih fokus.
Catatan :
- Bahwa respon pihak luar itu sering tidak sesuai dengan kondisi
masyarakat
- Angan-angan pihak luar sering
tidak sambung dan bertentangan dengan masyarakat
- Masyarakat paling potensi
terkena risiko bencana
- Masyarakat paling tahu
ancaman, kelemahan
dan kekuatanya
- Masyarakat paling paham
kondisi lingkunganya
- Masyarakat melakukan
penanggulangan bencana dengan melakukan kegiatan-kegiatan sehingga harusnya
masyarakat yang harus melakukan sendiri.
3.
Harus
berbasis masyarakat
( menit)
a. Fasilitator meminta peserta secara sukarela
untuk memberikan penjelasan
tentang pengertian berbasis masyarakat
b. Fasilitator
menegaskan bahwa arti berbasis masyarakat bukan berarti oleh masyarakat namun
bagaimana masyarakat menjadi garda terdepan dalam melakukan kegiatan
penyelamatan karena penanggulangan bencana mesti dilakukan oleh banyak pihak
sesuai kemampuan, tugas dan fungsi masing-masing pihak.
MATERI VI
Topik : Mengenal
Ancaman Dan Karakternya
Tujuan :
Indikator :
Waktu : menit
Metode : Penjelasan dan curah pendapat (
penggalian) dan diskusi
Alat bantu : Metaplan, plano, spidol, isolasi, pengeras
suara dan slide
Urutan Langkah
1. Pada
materi kali ini didahului dengan dengan mengenal tentang Gunung api, yang meliputi jenis, tipe, serta awal kejadian gunung
api tentunya tidak lupa menanyakan materi sebelumnya,untuk mereview agar materi
ini sambung dengan materi sebelunya.
2. Dengan
bantuan LCD atau poster fasilitator menampilkan
gambar gambar peta tentang gunung api satu persatu sambil menjelaskan isi dasn
maksud gambar yang ditampilakn dengan sesekali melemparkan pertanyaan apakah gambar
dan penjelasan sudah bisa dipahami atau belum.
3. Fasilitator menjelaskan proses
terjadinya gunung api, jenis
dan tipe letusan, peserta
dipancing pertanyaan menyebutkan nama gunung api di Indonesia hal ini dimaksud
untuk mengetahui gunung api apa saja yang dimengerti peserta.
4. Setelah
intu ditampilkan lewat poster atau LCD Proyektor tentang kejadian atau contoh
letusan gunung api sambil menentukan apa saja yang dikeluarkan oleh letusan
gunung api tersebut. Kemudian
memancing kepada peserta untuk menjawab pertanyaan apa saja yang dikeluarkan
gunung api ketika meletus (dalam
hal ini Kelud) dan jawaban peserta ditulis dan ditempel dalam kertas plano.
5. Setelah
diketahui ada beberapa yang disebutkan,
untuk
mengetahui ancaman berikutnya adalah dengan memancing pertanyaan apakah hal hal
yang mengancam(membahayakan) hanya saat meletus saja? Lalu peserta diajak untuk menyebutkan hal hal yang
ketika terjadi penumpukan material, hutan
gundul, terjadi
hujan deras dalam jangka wajtu lama maka terjadi apa? ketika ditemukan jawaban
misalnya banjir bandang,tanah longsor kekeringan dll.maka ada kesempatan untuk
menjelaskan tipe dan jenis longsoran yang menampilkan poster atau LCD tersebut
dijelaskan maksud dan isinya.
6. Setelah
itu jenis ancaman yang telah ditulis dikertas plano disebut letusan Primer, ancaman yang terpicu dari
faktor lain yang masih terkait dengan masca letusan disebut Sekunder dan
rangkaian akibat letusan dan dipicu dengan kejadian sekunder yang berakibat
buruk disebut Tersier,contohnya kekeringan dan kerusakan Ekosistem.
7. Pada
tahap berikutnya,diberikan sebuah contoh kasus “harimau di hutan”,dilemparkan sebuah pertanyaan-pertanyaan missal :
8. Berbahayakah harimau dihutan?
9. Lalu
ditanyakan kembali apakah harimau adalah ancaman?
-
Ketika peserta ada yang menjawab yang ditanyakan
kenapa dan ketika menjawab tidak kenapa tapi peserta harus diarahkan bahwa
ancaman mengandung unsur bahaya, dan
harimau itu memang habitatnya dan belum menjadi ancaman,
10. Lalu dilemparkan sebuah
pertanyaan bagaimana kalau harimaunya masuk perkampungan warga, apakah menjadi ancaman bagi
warga? Atau bencanakah?
- Dan sekali lagi harus
ditegaskan bahwa ancaman bisa terjadi juga tidak,dan kalau sudah ada korban
misalnya memakan hewan ternak atau memangsa manusia baru dikatakan bencana.Ini
dimaksudkan agar peserta paham perbedaan Ancaman,Resiko dan Bencana.
11. Kemudian
peserta diajak memperhatikan kembali kertas Plano yang sudah tertulis jenis
ancaman, kemudian
peserta diajak diskusi kelompok sesuai dengan jumlah ancaman dengan mengajak
berhitung 1 s.d 9 lalu kembali 9 s.d 1 sampai dipastikan peserta ikut hitung
seluruhnya. kemudian
peserta berdiskusi dengan mengisi tabel ancaman dengan karakternya sbb.
Ancaman
: ………………………………..
|
NO
|
KARAKTER
|
KETERANGAN
|
|
1
|
Asal/penyebab
|
|
|
2
|
Faktor Perusak
|
|
|
3
|
Tanda Peringatan
|
|
|
4
|
Sela Waktu
|
|
|
5
|
Kecepatan Hadir
|
|
|
6
|
Frekwensi
|
|
|
7
|
Periode
|
|
|
8
|
Durasi
|
|
|
9
|
Intensitas
|
|
|
10
|
Posisi
|
|
Keterangan Tabel
Ancaman : jenis ancaman yang mungkin terjadi
|
Asal/Penyebab
|
: Sumber atau penyebab ancaman
|
|
Faktor Perusak
|
: Bagian dari ancaman yang menyebabkan kerusakan
|
|
Tanda Peringatan
|
: Tanda tanda yang diketahui sebelum ancaman datang
|
|
Sela waktu
|
: Lama waktu antara diketahui tanda tanda sampai
datangnya ancaman
|
|
Kecepatan hadir
|
: Kecepatan ancaman datang
|
|
Periode
|
: Masa atau siklus ancaman
|
|
Frekwensi
|
: Jumlah [perulangan kejadian ancaman setiap periode
|
|
Durasi
|
: Lama mulai datangnya ancaman sampai selesai
|
|
Intensitas
|
: Kekuatan ancaman, luas daerah yang
diperkirakan terkena ancaman
|
|
Posisi
|
: Jarak sumber ancaman dengan pemukiman penduduk.
|
Contoh hasil pengisian tabel :
Jenis ancaman : lahar hujan/lahar dingin
|
NO
|
KARAKTER
|
KETERANGAN
|
|
1
|
Asal/penyebab
|
Tumpukan material pasca letusan gunung api
|
|
2
|
Faktor Perusak
|
Terjangan material yang terbawa arus air
|
|
3
|
Tanda Peringatan
|
Hujan deras dengan
waktu lama, suara gemuruh
|
|
4
|
Sela Waktu
|
Satu jam setelah terjadinya suara gemuruh
|
|
5
|
Kecepatan Hadir
|
30 km/jam
|
|
6
|
Frekwensi
|
Setiap ada hujan deras dengan durasi waktu lama
|
|
7
|
Periode
|
Setiap ada hujan deras pasca letusan
|
|
8
|
Durasi
|
2 jam
|
|
9
|
Intensitas
|
16 desa dari 4 Kecamatan
|
|
10
|
Posisi
|
0.5 Km
|
a. Berikan Waktu diskusi 30 menit, setelah selesai ditempel
dipapan tempel, kalau
presentasi tiap kelompok ancaman diwakili salah satu peserta dari masing masing
kelompok.
b. Diakhir
sesi fasilitator mengajak untuk meyimpulkan
bahwa bencana berbeda dengan Ancaman,
Ancaman
belum terjadi sedangkan bencana sudah terjadi, dijelaskan pula bahwa tiap
daerah mempunyai jenis ancaman yang berbeda serta membutuhkan penanganan yang
berbeda.
MATERI VII
Topik :
Analisis risiko
Tujuan :
Indikator :
Waktu : menit
Metode : Penjelasan dan curah pendapat (
penggalian) dan diskusi
Alat bantu : Metaplan, plano, spidol, isolasi, pengeras
suara dan slide
Urutan Langkah
1. Pada
sesi materi ini peserta diajak untuk mengingat kembali materi sebelumnya dengan
menanamkan cerita dan permainan materi sebelumnya.
2. Setelah
itu peserta diberi pertanyaan agar mengarah pada pengertian risiko yang dihubungkan dengan
permainan sebelumnya misalnya
dari cerita Harimau dan melempar minuman dari air mineral gelas, sehingga
ditemukan kata kata yang mengarah pada arti risiko, misalnya mengancam, kemungkinan terjadi, bila tidak ada tindakan apapun termasuk dengan memancing
apa yang terjadi kalau ancaman itu datang apa saja yang mungkin bisa menjadi
korban sehingga
bisa disimpulkan bahwa risiko adalah suatu kondisi yang membahayakan
mengkhawatirkan dan bisa menimpa sewaktu waktu bila ancaman datang.
3. Ketika memaparkan risiko yang
menceritakan bila
salah satu ancaman datang, maka
apa saja dan siapa saja kemungkinan yang terdampak atas ancaman tersebut.jangan
lupa diarahkan pada 6 elemen dasar yakni :
ü Manusia,
ü Ekonomi,
ü Politik,
ü Infrastruktur,
ü Tatanan
Sosial,
ü Lingkungan
Hidup
4. Setelah
peserta sudah memahami,maka dibentuk kelompok diskusi untuk mengisi tabel sbb:
Tabel Analisis Risiko
Ancaman :
.........................
|
NO
|
ELEMEN
|
RISIKO
|
SEBAB
TERKENA RISIKO
|
TINDAKAN
PENGURANGAN RISIKO
|
|
1
|
Manusia
|
|
|
|
|
2
|
Ekonomi
|
|
|
|
|
3
|
Politik
|
|
|
|
|
4
|
Infrastruktur
|
|
|
|
|
5
|
Tatanan sosial
|
|
|
|
|
6
|
Lingkungan
|
|
|
|
Penjelasan tabel :
|
Manusia
|
Terdampak pada manusia misalnya sakit
mata, luka,mati dsb
|
|
Ekonomi
|
Sumber ekonomi maupun sarana ekonomi
misalnya gagal panen, jalan rusak,lumbung padi ambruk dsb.
|
|
Politik
|
Pelayanan kepentingan umum misalnya kades
mengungsi,Dokter puskesmas,bidan desa dsb.
|
|
Infrastruktur
|
Bangunan,baik milik perorangan maupun
sarana umum,misalnya kantor pemerintahan,dsb.
|
|
Tatanan sosial
|
Hubungan antar kelompok masyarakat, misalnya banyak
keluarga hilang, perpisahan anggota keluarga,dsb
|
|
Lingkungan hidup
|
Ekosistem, mulai dari hutan sampai
dengan pemukiman contohnya hutan.sawah dsb.
|
Perlu di ingat :
Apabila ELEMEN ELEMEN dalam
tabel justru malah menyusahkan peserta dalam mengisi tabel, maka dikesampingkan
dianjurkan apa saja yang terkena risiko atas ancaman, baru diakhiri dengan sesi
kelompok sesuai
unsur.
Contoh pengisian tabel
:
|
NO
|
ELEMEN
|
RISIKO
|
SEBAB TERKENA RISIKO
|
TINDAKAN PENGURANGAN
|
|
1
|
Manusia
|
Luka
perdarahan
terbakar
patah tulang
|
Terkena sajam
Terpental
Terpancing emosi
|
Koordinasi denga kepolisian
Penyuluhan oleh pemerintah,tokoh masy.
Mempertemukan kel.yang berkonflik
|
|
2
|
Ekonomi
|
Pertokoan terbakar
Penjarahan
Penebangan hutan
|
Ketakutan warga sehingga mengungsi
menyelamatkan diri
|
Membuat daftar piket jaga
|
|
3
|
Politik
|
Kades tidak ngantor
Pelayanan surat menyurat terganggu
|
Disegel dan dirusak kelompok warga yang
kalah pilkades
|
Pelayanan dirumah kades
Koordinasi dengan kel.masyarakat untuk
menghentikan konflik
|
|
4
|
Infrastruktur
|
Pos jaga ambruk
Kantor desa rusak
Jalan dan jembatan diblokir
|
Tidak ada tokoh yang berpengaruh
Sistem informasi tidak berjalan
|
Membangun pelayanan darurat
Rembug desa dihidupkan lagi
|
|
5
|
Tatanan sosial
|
Kebencian antar kelompok pendukung calon
kades (disharmoni)
|
Kurang menyadari dan memahami demokrasi
|
Penyuluhan demokrasi,kebebasan memilih
dan perpendapat
|
|
6
|
Lingkungan hidup
|
Wabah penyakit demam berdarah
|
Warga acuh tidak mau bakti sosial
|
Mengaktifkan dan mengefektifkan program
pokok PKK dan dasa wisma
|
5. Setelah
diskusi selesai dilanjutkan dengan presentasi kelompok, dan fasilitator menegaskan kembali setiap
ancaman memiliki karakter yang berbeda dan tentunya memiliki dampak risiko yang
berbeda dan membutuhkan tindakan yang berbeda pula.
MATERI VIII
Topik : Analisis
Kapasitas Dan Kerentanan
Tujuan :
Indikator :
Waktu
: menit
Metode : Penjelasan dan curah pendapat (
penggalian) dan diskusi
Alat bantu : Metaplan, plano, spidol, isolasi, pengeras
suara dan slide
Urutan Langkah
1. Pembukaan
sesi materi ini peserta diajak mereview materi sebelumnya, l
2. Peserta diajak membagi 2 kelompok untuk bermain bola
bola dilempar/bola tangan dengan aturan
disampikan terlebih dahulu
- masing-masing
penjaga gawang membelakangi pemain.
- Peserta
yang tidak ikut bermain menjadi penyemangat.
- Permainan
dimenangkan bagi kelompok yang bisa melempar bola ke badan penjaga gawang yang
membelakangi pemain.
- Waktu permainan 5 – 10 menit.
3. Setelah
permainan selesai peserta dikembalikan seperti semula. Peserta diajak
merefleksi dan menganalisa permainan yang baru selesai.
4. Hasil
analisa ditulis dikertas plano, apa
saja yang menyebabkan kalah, apa
yang menyebabkan menang, atau
kenapa tidak ada yang menang atau kalah
(ketika
hasil seri).
Misalnya :
|
Kalah
|
Menang
|
Seri
|
|
Karena tidak kompak
|
Meskipun pemainya tidak ada
yang dominan tapi setrateginya baik
|
Sama memiliki materi pemain
bagus
|
|
Ada pemain yang dominan
sehingga tidak ada kerja sama dengan tim
|
Komunikasi sesama pemain
baik
|
Sama memiliki pertahanan
dan serangan yang baik
|
|
Tidak ada kapten yang
mengatur permainan
|
Dinamisasi permainan
|
|
|
Tidak ada pelatih
|
|
|
5. Dari
permainan dan paparan maka dapat diketahui bahwa “ rentan atau lemah sehingga menjadikan risiko akan menjadi
lebih besar (dalam hal ini menyebabkan kekalahan dalam permainan) tentunya
dikaitkan dengan PRB.
6. Setelah
itu peserta diajak diskusi kelompok, sesuai
dengan kelompok jenis ancaman sebelumnya, untuk mengisi tabel kerentanan.
TABEL KERENTANAN
Jenis ancaman : …………………………
|
No
|
ELEMEN
|
KERENTANAN
|
ALASAN
|
|
1
|
Manusia
|
|
|
|
2
|
Ekonomi
|
|
|
|
3
|
Politik
|
|
|
|
4
|
Infrastruktur
|
|
|
|
5
|
Tatanan sosial
|
|
|
|
6
|
Lingkungan Hidup
|
|
|
7. Ketika
proses diskusi sedang bejalan, perlu ditegaskan lagi bahwa kerentanan merupakan
pemicu risiko semakin lebih besar.
Contoh pengisian tabel hasil diskusi
Jenis Ancaman : Wabah
Penyakit Demam Berdarah
|
No
|
ELEMEN
|
KERENTANAN
|
ALASAN
|
|
1
|
Manusia
|
Kurang menjaga kebersihan
lingkungan
|
Ekonomi mapan menjadikan
egoisme, dan interaksi antar warga tidak jalan
|
|
2
|
Ekonomi
|
Distribusi hasil pertanian
berkurang
|
Warga banyak yang sakit
sehinga tidak bisa bertanam dan berdagang
|
|
3
|
Politik
|
Pelayanan kesehatan
terganggu karena banyak pasien
|
Kurangnya tenaga medis dan
sarana medis
|
|
4
|
Infrastruktur
|
Rumah sakit darurat
|
Terbatasnya puskesmas dan
RS.
|
|
5
|
Tatanan sosial
|
Warga resah, sibuk mengurus
diri sendiri dan keluarga
|
Sibuk berobat dan mencari
biaya pengobatan
|
|
6
|
Lingkungan Hidup
|
Dekat saluran sungai kumuh
|
Memicu perkembangan jentik
nyamuk
|
8. Diakhir
sesi peserta diajak presentasi hasil diskusi kelompok, dan ditegaskan kembali
bahwa “ KERENTANAN “ pemicu risiko lebih tinggi dan semakin besar,
9. Diakhiri dengan menanyakan apakah
materi ini sudah bisa dipahami?
MATERI IX
Topik :
Sistem Perinagatan Dini /EWS
Tujuan :
Indikator :
Waktu : menit
Metode : Penjelasan dan curah pendapat (
penggalian) dan diskusi
Alat bantu : Metaplan, plano, spidol, isolasi, pengeras
suara dan slide
Urutan Langkah
1. Untuk
menghindari kejenuhan peserta, dan untuk menyegarkan kembali pikiran dan
semangat peserta diajak untuk bermain
dengan urutan :
- peserta
diminta untuk membentuk lingkaran,
- perlu
diperhatikan bila ruangan pelatihan sempit, maka diusahakan diluar ruangan,
- setelah
terbentuk lingkaran, maka fasilitator masuk ke tengah lingkaran dengan
melemparkan 3 s/d 5 minuman mineral gelas tanpa memberitahu dan tanpa aba-aba ke
peserta dengan acak untuk menangkap minuman mineral gelas tersebut, hal itu
diulang-ulang 2 s/d 3 kali,
- kemudian
ada beberapa peserta disuruh memegang minuman mineral gelas untuk dilemparkan
kepada peserta yang lain secara acak,
- hal
ini diulang 2 s/d 3 kali lemparan dihentikan sebentar,
- fasilitator
masuk kedalam lingkaran, menanyakan kenapa
ada yang tidak ketangkap,
- dari jawaban peserta fasilitator mengajak untuk
menyepakati aturan agar mempermudah untuk menangkap.
- meminta
kepada peserta untuk menyepakati sesuatu sebelum melemparkan minuman mineral
gelas, dengan menyebutkan namanya misalnya, baru minuman mineral gelas baru
dilempar kearah orang yang sebut namanya, hal ini diulang 3 s/d 4 kali.
2. Setelah
permainan dianggap selesai, peserta dikembalikan ke tempat semula, kemudian
peserta diajak mencermati dan menganalisis atas kejadian apa saja yang terjadi
dalam permainan tersebut, dan diajak untuk menunjukan peserta dengan peserta
setelah kesepakatan bersama.
3. Hasilnya
ditulis diplano oleh fasilitator.
4. Diakhir
season peserta diajak menyimpulkan dan memahami bahwa EWS ( system peringatan
dini ) sangat penting dan penekanan pada bahwa EWS ( system peringatan dini )
harus :
-
jelas sumbernya,
-
bisa dimengerti
-
difahami oleh semua pihak,
-
sudah disepakati bersama,
5. sebagai korban (diasumsikan
minuman mineral gelas yang jatuh dan pecah) tidak terjadi, dan yang lebih
penting bahwa EWS (system peringatan dini) juga bagian yang sangat penting
dalam PRB (pengurangan
risiko bencana )
MATERI X
Topik :
Pemetaan
Tujuan :
Indikator :
Waktu : menit
Metode : Penjelasan dan curah pendapat (
penggalian) dan diskusi
Alat bantu : Metaplan, plano, spidol, isolasi, pengeras
suara dan slide
Urutan Langkah
1. Fasilitator menanyakan kepada peserta apa yang
dimaksud dengan peta.
2. Fasilitator
menegaskan bahwa materi ini sangat erat dengan materi sebelumnya. dengan membuka pertanyaan
peserta dirahkan dengan mengambil contoh :
Peta kesehatan :
mengetahui jumlah rumah sakit,tenaga medis obat obatan kawasan rawan penyakit
Peta Ekonomi :
mengetahui sumber sumber potensi ekonomi, warga konsumtif, kesejahteraan dll.
3. Fasilitator mengarahkan peserta bahwa
yang akan dipelajari adalah peta rawan bencana.
4. Lalu
ditanyakan pada peserta apa saja
yang ada dipeta dan bagian bagianya lalu jawaban ditulis dalam kertas plano,dan
jangan lupa peserta diarahkan dalam peta bencana misalnya:
-
Mengetahui infrastruktur yang
ada
-
Mengetahuia ancaman yang ada
-
Mengetahui jarak KRB dengan
pusat ancaman
-
Mengetahuia jarak titik aman
-
Mengetahui jalur evakuasi
Komponen
yang ada dalam peta
-
Nama (Judul) : dusun apa, desa apa dll
-
Arah mata angin : diusahakan
arah utara dibagian atas
-
Gambar batas desa/dusun
-
Gambar sungai(aliran lahar)
-
Rumah penduduk
-
Jumlah penduduk :
laki?perempuan? kendaraan?
-
Titik kumpul yang disepakati
-
Arah jalur evakuasi.
5. Lalu
peserta dibagi dalam kelompok untuk membuat peta desa /dusun masing masing.
Catatan :
Perlu
diingat bahwa lokalatih waktunya terbatas sehingga pembuatan Peta bisa
dilakukan sebagai PR.
MATERI XI
Topik :
SOP (Standart Operastonal Procedure)
Tujuan :
Indikator :
Waktu : menit
Metode : Penjelasan dan curah pendapat (
penggalian) dan diskusi
Alat bantu : Metaplan, plano, spidol, isolasi, pengeras suara
dan slide
Urutan Langkah
1.
Fasilitator managaskan bahwa
materi ini sangat erat terkait dengan materi sebelumnya.
2.
Dijelaskan kepada peserta
bahwa SOP adalah aturan tentang sebuah kegiatan yang disepakati bersama yang
lebih berisi pada SIAPA MELAKUKAN APA, DIMANA, DENGAN APA dan pembagian
waktunya.
Perlu
diketahui dan ditekankan bahwa SOP :
-
Dibuat atas ancaman yang ada
-
Dibuat sesuai kesepakatan
-
Diketahui seluruh warga
-
Bisa dijalankan (bahwa isi
rencana tersebut dapat dijalankan)
-
Mempunyai ketetapan hukum (misalnya
perdes)
-
Diuji untuk mengetahui
seberapa benar dan optimalnya SOP yang telah disusun
3. Fasilitator mengajak peserta untuk memetakan siapa
yang seharusnya terlibat dalam kegiatan pengurangan risiko bencana di desanya,
dengan memancing pertanyaan kepada peserta
a. Sebelum
bencana
-
Apa saja yang perlu disiapkan
untuk menghadapi bencana?
-
Apa saja peran yang dilakukan
untuk meningkatkan kesiapsiagaan? Misalnya KASUN,KETUA RT,RW,IBU IBU,KADER
POSYANDU,KOMUNITAS HT, RADIO KOMUNITAS dll.
-
Siapa yang berwenang menyusun
anggaran SOP?
-
Sidahkan memberikan
pertolongan kepada kelompok rentan?
-
Sudahkan disepakati titik
kumpilnya?
-
Sudahkan disepakati tempat
pengungsianya?
b. Saat
terjadi
-
Siapa yang mendampingi warga
dari rumah ke titik kumpul dan memastikan aman sampai pengungsian?
-
Siapa saja yang perlu
mendapatkan perlakuan khusus?
-
Apa ada warga yang
menyelamatkan diri ketempat lain dan dipastikan berapa jumlahnya?
-
Terdatakan harta benda yang
ditinggal pengungsi?
-
Apa ada warga yang
terluka,sakit,meninggal?
c. Setelah
bencana
-
Bagaimana cara mengembalikan
pengungsi kerumah masing masing?
-
Siapa yang melakukan
pendataan jumlah kerugian dan ditentukan caranya.
4. Dari jawaban peserta, fasilitator menuliskan siapa
elemen yang terlibat dalam kegiatan pengurangan risiko bencana di daerah tersebut.
NO
|
PERAN
|
FASE BENCANA
|
||
|
SEBELUM
|
SAAT
|
SESUDAH
|
||
|
1
|
Kepala dusun
|
|
|
|
|
2
|
Ketua RW
|
|
|
|
|
3
|
Ketua RT
|
|
|
|
|
4
|
Pemuda
|
|
|
|
|
5
|
Tim Siaga
|
|
|
|
|
6
|
Kader Posyandu
|
|
|
|
|
7
|
Komunitas HT
|
|
|
|
|
8
|
Radio Komunitas
|
|
|
|
Pada proses diskusi
ditegaskan bahwa jawaban pada tabel harus sesuai dengan jawaban pada panduan
pertanyaan diatas.
Contoh hasil Diskusi
SOP Dusun Sumberpetung
Desa Sempu Ngancar Kabupaten Kediri
|
NO
|
PERAN
|
FASE BENCANA
|
||
|
SEBELUM
|
SAAT
|
SESUDAH
|
||
|
1
|
Kepala dusun
|
Mengkoordinir perangkat desa bersama
warga
Merancang titik kumpul
Simulasi evakuasi warga
|
Memberikan instruksi penyelamatan
(mengungsi)
|
Koordiansi dengan semua pihak setelah
evakuasi
|
|
2
|
Ketua RW
|
Konsultasi pada kasun tentang kegiatan
yang telah disepakati
|
Memerintahkan RT untuk menginfokan warga
untuk segera menyelamatkan diri
|
Membantu RT dan Kasun dalam pendataan
kerusakan akibat bencana
|
|
3
|
Ketua RT
|
melalukan pendataan penduduk(kelompok
rentan,kendaraan,ternak dll)
|
mendata warga yang
mengungsi,menyelamatkan diri,tinggal dirumah dll.
|
-mencatat dan melaporkan kepada RW
kerusakan dan kerugian
|
|
4
|
Pemuda
|
aktif mengikuti sosialisasi bencana,PRB,
|
membantu evakuasi
|
membantu proses pemulihan
|
|
5
|
Tim Siaga
|
sosialisasi,simulasi PRB
|
membantu evakuasi
|
membantu proses pemulihan
|
|
6
|
Kader Posyandu
|
pelatihan PPDG
pelatihan evakuasi
|
menolong korban
membantu pendirian tenda
|
sosialisasi pembuatan sanitasi
|
|
7
|
Komunitas
HT
|
aktif
mengikuti perkembangan informasi gunung kelud
|
menyampaikan
informasi status gunung api ke pihak terkait.
|
Membantu
penginformasikan data kerusakan dan kerugian
|
|
8
|
Radio
Komunitas
|
menyisipkan
informasi PRB dalam acara radio
|
menyiarkan
informasi seputar perkembangan situasi terkini
|
membantu
sosialisasi lewat siaran radio
|
Diakir sesi SOP dicoba
dipraktikan dengan membagi peran sesuai tabel yang disepakati dan dievaluasi
guna mencari kelemahan dan kekurangan ketika menjalankan dan perbaikan
Komentar
Posting Komentar